PALI, INDONESIABERSATU.ID – Panasnya polemik pengadaan mobil dinas bupati dan wakil bupati PALI senilai Rp12 miliar akhirnya membuat Ketua DPRD PALI, H. Ubaidillah, S.H., angkat bicara. Pernyataan ini muncul setelah beredarnya angka yang dianggap tidak masuk akal, memicu gelombang kecaman dari masyarakat.
Keraguan publik mulai memuncak ketika nilai pengadaan yang fantastis itu mencuat di berbagai media. Sejumlah pihak mempertanyakan, mungkinkah dana sebesar itu hanya untuk membeli dua unit mobil? Berbagai spekulasi pun berkembang liar, dari warung kopi hingga grup-grup media sosial.
Menanggapi tudingan yang meresahkan ini, Ubaidillah akhirnya angkat bicara, mencoba meredakan situasi. “Kami sudah memanggil Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk membicarakan ini. Anggaran ini sudah masuk dalam APBD 2024 dan tidak dibahas diam-diam,” katanya, Senin (11/8/2025).
Ubaidillah berusaha mengklarifikasi bahwa dana Rp12 miliar itu tidak hanya untuk dua mobil mewah. Ia menyebut, anggaran tersebut juga mencakup mobil tamu, kendaraan operasional, dan kebutuhan penunjang lainnya yang terperinci di Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). “Kalau dibaca DPA-nya, peruntukannya lengkap. Tidak bisa disimpulkan hanya untuk dua mobil,” tegasnya.
Namun, pernyataan Ubaidillah yang paling mengejutkan adalah soal asal-usul anggaran tersebut. Ia menegaskan, anggaran itu muncul berdasarkan evaluasi Gubernur Sumatera Selatan dan diajukan saat bupati dan wakil bupati yang sekarang menjabat belum dilantik. “Jadi jelas, bukan mereka yang mengusulkan,” cetusnya.
Dengan penjelasan ini, Ubaidillah berharap polemik yang telanjur viral di masyarakat bisa mereda. Ia meminta publik tidak menelan informasi sepotong-sepotong. “Kita ingin informasi yang beredar itu utuh. Jangan sampai menimbulkan salah paham,” pungkasnya.
Meski demikian, pernyataan ini tampaknya tidak akan serta-merta mengakhiri perdebatan. Pertanyaan mengenai transparansi dan urgensi anggaran senilai Rp 12 miliar ini kemungkinan akan terus menjadi sorotan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang menantang. (Red)