Berita  

Segera Laporkan! Waspada Modus Baru Penyadap WhatsApp Berkedok Kurir Paket, Korban Merugi dan Nama Baik Tercemar

MUBA, INDONESIABERSATU.ID – Masyarakat diimbau untuk sangat berhati-hati terhadap modus penipuan terbaru yang memanfaatkan aplikasi WhatsApp. Penipu kini beraksi dengan menyamar sebagai kurir paket dan berhasil menyadap akun WhatsApp korban, kemudian menggunakannya untuk menipu kontak-kontak korban demi mendapatkan uang.

Kasus ini menimpa Alamsyah Uban (nama samaran), yang akun WhatsApp-nya dibajak dan digunakan untuk meminta pinjaman uang kepada semua kontaknya, yang kemudian diarahkan untuk ditransfer ke nomor rekening tertentu.

Kronologi Penyusupan yang Cepat dan Taktis

Kejadian ini bermula pada hari Minggu, 19 Oktober 2025, pukul 11.13 WIB, ketika Alamsyah Uban dihubungi melalui WhatsApp oleh nomor tak dikenal, yaitu 0897-1242-746. Penelepon mengaku sebagai kurir yang akan mengantarkan paket baju dan celana levis yang sudah dibayar.

“Permisi paket, Baju samo sepan lepis sudah dibayar kak sehargo 362, tinggal dikonfirmasi bae kak,” ujar pemilik nomor tersebut, menggunakan dialek lokal.

Tak lama setelah pesan tersebut, si penipu langsung menelepon Alamsyah Uban dan dengan sigap menginstruksikan korban untuk mengikuti langkah-langkah tertentu, termasuk memasukkan kode pada fitur “tautkan perangkat” (WhatsApp Web/Desktop). Taktik ini diduga kuat menjadi celah bagi pelaku untuk mendapatkan kendali penuh atas akun WhatsApp korban.

Pembajakan dan Kerugian Materiil

Tidak butuh waktu lama, Alamsyah Uban menyadari ada yang tidak beres ketika ia melihat akun WhatsApp-nya mulai menghubungi semua kontaknya dengan pesan yang berisi permohonan pinjaman uang. Dana yang diminta diarahkan untuk dikirimkan ke nomor rekening 1120025568739 atas nama Fadli Yandi.

Beruntung, Alamsyah Uban segera menyadari pembajakan tersebut dan dengan cepat memutuskan semua perangkat yang tertaut di akun WhatsApp-nya, memutus akses pelaku.

Namun, situasi semakin kompleks ketika tidak lama kemudian, nomor WhatsApp lain (0896-5455-0933) menghubungi Alamsyah Uban, mengklaim mengetahui pelaku penyadapan tersebut.

“Assalamualaikum pak bapak tadi no wa nya dibajak yo pak, maap sebelumnyo pak aku tau siapo pelakunya,” ujar pemilik nomor kedua, menambah lapisan misteri dan kecurigaan dalam kasus ini.

Langkah Hukum dan Permintaan Maaf Korban

Akibat kejadian ini, Alamsyah Uban merasa sangat dirugikan, tidak hanya secara materiil (jika ada kontak yang sudah terlanjur mengirim uang), namun juga secara moril karena nama baiknya tercemar.

“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh kontak yang sudah dihubungi oleh akun WhatsApp saya. Saya tegaskan itu bukan saya dan jangan pernah mengirimkan uang ke nomor rekening tersebut,” tegas Alamsyah Uban.

Alamsyah Uban menyatakan tidak akan tinggal diam dan bertekad untuk segera melaporkan kasus penipuan dan penyadapan ini ke Aparat Penegak Hukum (APH) setempat agar pelaku dapat ditindak tegas dan modus kejahatan serupa tidak menimpa korban lain.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak pernah memberikan kode verifikasi atau mengikuti instruksi “tautkan perangkat” dari nomor tak dikenal, meskipun mengaku sebagai kurir, pihak bank, atau institusi resmi lainnya.

Penulis : Apri Meilani C.IJ, C.PW

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *